Bungarampai ini berisi tulisan-tulisan, baik yang sudah diterbitkan dalam bentuk buku, mau pun yang belum atau tidak dibukukan.

18 Agustus 2009

Suar Suroso:

CATATAN TENTANG BUKU

KARL MARX
EKONOMI POLITIK dan AKSI-REVOLUSI
Karya Dr. Darsono P.SE,SF.,MA.,MM.


Dalam Kata Pengantarnya, Dr Darsono mengharapkan agar buku ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa sosial-politik, bagi buruh dan pemimpin organisasi buruh, dosen pengajar ilmu sosial-politik, bagi kaum revolusioner, bagi politisi yang pro-rakyat dan berjiwa kelas buruh untuk membantu memperjuangkan kaum buruh, kaum miskin, dan bangsa-bangsa yang masih terjajah melawan segala bentuk penjajahan, penghisapan, penindasan dan keserakahan.
Ajaran Marx memang adalah senjata bagi perjuangan melawan penghisapan manusia oleh manusia. Memperkenalkan karya-karya Marx seharusnya bersumber dari karya Marx sendiri atau dari karya kalangan yang mendukung ajaran Marx. Kalau yang dipakai adalah karya-karya kalangan yang menentang ajaran Marx, maka yang terjadi bukanlah memperkenalkan ajaran Marx, tapi penyesatan atas ajaran Marx.

Dr Darsono dalam bukunya menggunakan juga karya Marx seperti Capital jild I, II, dan III, karya Lenin Negara dan Revolusi. Tapi yang pokok adalah menggunakan karya Lezses Kolakowski, T.B Bottomore dan L. Laeyendeckker. Semuanya bukanlah penganut ajaran Marx. Kolakowski yang baru meninggal bulan Juli yang lalu, adalah semulanya anggota Partai Komunis Polandia. Sewaktu muda sangat bersemangat mendukung Marxisme. Tapi dalam perkembangannya menjadi seorang yang anti Marxisme, hingga dipecat dari Partai. Sampai akhir hanyatnya Kolakowski menjadi tokoh terkemuka anti Marxis, jadi pembimbing Lech Walesa dalam usaha menggulingkan sosialisme di Polandia. Dan pandangannya tentang Marxisme adalah menganggap ajaran Marx itu sepenuhnya fantasi. Harus ditinggalkan dan dibuang ajaran tentang perjuangan klas serta ajaran tentang revolusi.

Buku ini berusaha memaparkan filsafat Marxis materialisme dialektika dan materialisme historis. Penjelasan mengenai hukum kontradiksi diambil dari karya Kolakowski. Penjelasannya mengenai kontradiksi pokok dan kontradiksi dasar tidak menanamkan pengertian yang tepat, terutama tentang kontradiksi dasar. Sesungguhnya yang sangat luas dan mendalam memaparkan hukum kontradiksi ini adalah Mao Zedong dengan karyanya Tentang Kontradiksi. Dengan gamblang Mao Zedong memaparkan bahwa kontradiksi dasar adalah kontradiksi, yang jika terpecahkan menyebabkan terjadinya perobahan kwalitatif suatu hal ihwal. Contoh yang diajukan Dr Darsono mengenai kontradiksi dasar dunia dewasa ini adalah tidak tepat. Kontradiksi dasar dunia dewasa ini adalah kontradiksi antara dua sistim sosial, yaitu sistim kapitalis dan sistim sosialis. Kalau ini terpecahkan, terjadilah perobahan kwalitaif sistim masyarakat dunia. Penjelasan tentang kontradiksi pokok juga tidak menanamkan pemahaman yang gamblang. Kontradiski pokok haruslah difahami sebagai kontradiksi, yang jika dipecahkan akan memudahkan penyelesaian kontradiksi dasar.

Kekurangan lain yang menonjol dalam memperkenalkan Marx adalah tidak dipaparkan secara mendalam masalah pengertian tentang diktatur proletariat dan tentang praktek diktatur proletariat dalam sejarah dunia. Lenin menyatakan, bahwa tidak cukup hanya mengakui ajaran tentang perjuangan klas; di samping mengakui ajaran tentang perjuangan klas, hanyalah yang mengakui ajaran diktatur proletariat adalah seorang Marxis. Ajaran perjuangan klas bukanlah penemuan Marx, tapi para sarjana burjuasi pendahulu Marx sudah mengajarkan tentang perjuangan klas. Marx sendiri menyatakan bahwa penemuannya bukanlah tentang ajaran perjuangan klas, tapi tentang diktatur proletariat. Marx mengajarkan tentang keharusan diktatur proletariat sebagai kekuasaan negara untuk melenyapkan kapitalisme.

Kekurangan lain buku ini adalah tidak mengungkap peranan Marx mengenai gerakan buruh internasional, yaitu mengenai Internasionale pertama yang dibentuk dan dipimpin Marx. Internasionale pertama adalah sangat penting bagi kelahiran partai-partai klas buruh yang melaksanakan ajaran Marx. Internasionale pertama berlanjut sampai Internasionale ketiga yaitu Komintern yang diprakarsai oleh Lenin.

Pandangan-pandangan Kolakowski merasuk pada fikiran Dr Darsono, hingga pada renungannya Agustus 2002 dikemukakan gagasasn Post Marxisme yang harus meninggalkan ajaran perjuangan klas dan meninggalkan ajaran tentang revolusi. Pandangannya ini saya kritik dalam Bab I buku MARXISME SEBUAH KAJIAN.

Dalam Kata Pengantarnya, Dr Darsono mengakui sulitnya memahami wacana akademis Kritik Karl Marx Terhadap Kapitalisme, tetapi berkat bimbingan Bapak Dr Soerjanto Poespowardojo dapat memahaminya. Dr Soerjanto Poepowardojo adalah seorang yang anti-Marxisme, anti ajaran perjuangan klas. Tulisannya mengkritik Bumi Manusia karya Pram sebagai karya yang mengajarkan perjuangan klas pernah dimuat dalam majalah Prisma. Sungguh menarik perhatian, bahwa Dr Soerjanto Poespowardojo menjadi Ketua Panitia Ujian yang meluluskan Dr Darsono sebagai doktor didikan Jurusan Filsafat, Fakultas Sastra, Universitas Indonesia.

Untuk sementara, cukup sekian dulu catatan saya tentang buku KARL MARX karya Dr Darsono P. SE., SF., MA., MM.


********
12-8-2009.