Bungarampai ini berisi tulisan-tulisan, baik yang sudah diterbitkan dalam bentuk buku, mau pun yang belum atau tidak dibukukan.

23 Oktober 2009

KUMPULAN SAJAK

BUDAPEST DALAM KENANGAN

Untuk kawan-kawan:
Qian Liren, Zhu Liang, He Xiquan,
Zhu Shanqing,..,
Sardar Mitra, Sasmita dll.

Abadi tenang Donau mengalir mengukir Eropa,
membelah dua Budapest ibukota Hongaria,
dari puncak Bukit Gellert *) sejauh dipandang mata,
betapa indah panorama kota jelita,
jembatan baja terentang melintasi sungai,
dari Barat ke Timur menyambung dua tepi,
mengikat Buda dan Pest jadi Budapest,
cantik Pulau Margaret **) bagai mutiara hijau
menghias jembatan panjang melintas Donau,
di gedung putih bertingkat dua di Jalan Benczur Utca ***),
sibuk dering telepon dan gemercik mesin ketik,
markas pemuda wakil lima benua bekerja asyik.

Dari kemenangan Perang Dunia atas fasisme,
500 wakil pemuda lima benua,
di London bersumpah:
“Kita bersumpah akan selalu ingat persatuan ini,
yang ditempa dalam bulan ini, Oktober 1945,
tak hanya hari ini, minggu ini, tahun ini, tapi selalu,
sampai kita sudah membangun dunia yang kita impikan dan perjuangkan,
kita bersumpah membangun persatuan pemuda seluruh dunia,
semua ras, semua warna kulit, semua bangsa, semua kepercayaan,
untuk menghapus habis semua sisa fasisme di muka bumi,
membangun persahabatan internasional
yang kokoh dan sejati antara rakyat sedunia,
mempertahankan perdamaian adil dan abadi,
melenyapkan penderitaan, kekecewaan dan pemaksaan,
kita tampil demi persatuan semua pemuda,
saluut kepada kawan-kawan kita yang sudah gugur,
dan kita bersumpah
bahwa tangan-tangan kita yang cekatan, otak yang cerdas
dan semangat muda remaja kita
tak akan lagi jadi sia-sia karena perang,
kita akan membangun dunia yang indah jelita dan bebas,
Majulah demi Masa Depan kita !!!” ***)

Pemuda Bersatulah ! Maju untuk perdamaian abadi,
demokrasi, kemerdekaan nasional rakyat-rakyat
dan masa depan yang lebih baik !
Dengan sumpah dan semboyan demikian
Lahirlah Gabungan Pemuda Demokratis Sedunia (GPDS),
yang bermarkas di Budapest.

Seindah irama Waltz Gelombang Donau Biru Johann Strausz,
dari Budapest
GPDS menyenandungkan suara pemuda:
“Kita ini bersatu, biar terpisah negeri kita
musuh mau mengadu, perdamaian cita-cita kita” ****)
Cita-cita indah lagi mulia ini
mendasari kegiatan organisasi besar pemuda demokratis sedunia.

Merdu ceria bagaikan irama czardas
dalam Rhapsodi Hongaria karya Liszt,
sejarah mencatat:
betapa megah dan jaya,
puluhan ribu muda-mudi,
pemuda ratusan negeri lima benua,
menari dan menyanyi, berolah-raga,
bertukar fikiran, mesra berpelukan,
dalam Festival-Festival Pemuda Pelajar Sedunia
di Budapest, Praha, Berlin, Warsawa, Bukarest, Moskwa,
Wina, Stockholm ….
di bawah semboyan Perdamaian dan Persahabatan
berlangsung berkat prakarsa GPDS.

Di kala dunia rumit dilanda Perang Dingin,
disamping kening mengkerut , kita pun senyum riang gembira
menghiasi debat sengit dalam rapat,
memutar otak demi persahabatan,
mencari kebenaran bagi jalan membela hak-hak generasi muda,
berjuang demi perdamaian dunia,
mendukung perjuangan bangsa-bangsa
untuk pembebasan nasional.

Cita-cita megah lagi mulia,
sumpah setia di tahun 1945
tak daluwarsa
di awal abad duapuluh satu.


12 Januari 2009.

Keterangan:

*) Nama bukit taman di Budapest di pinggir sungai Donau
**) Nama pulau kecil di tengah sungai Donau dekat jembatan yang menghubungkan Buda dan Pest
***) Sumpah hasil Konferensi London 1945.
****) Dua baris kalimat Himne GPDS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog