Nurdiana:
HIKMAH ALAM
Nimbrung mengutuk
hiruk-pikuk
a n t I – p o r n o.
.
Bimasakti menjadi saksi,
Nusantara negeri jelita,
negeri gemunung berpuncak Kerinci,
negeri samudera ber-Laut Banda,
berbiang-lala selendang bumi,
berpelangi mengurai warna,
negeri pahlawan dan Srikandi,
pantang menyerah dalam berlaga.
Sejarah mencatat kebanggaan bangsa,
Ibu Kartini pelopor emansipasi,
Tjut Njak Dien melawan penjajahan,
Bundo Kandueng jaya di alam Minang;
Ketika perang kemerdekaan,
perkasa wanita dalam gerilya,
mendamping priya dalam berjuang,
membela kebebasan dan kebenaran.
Bung Karno memuja Sarinah,
Pramoedya menyanjung Nyai Ontosoroh,
lambang pujaan atas wanita,
kebanggaan bangsa Indonesia.
Nenek moyang kita,
semenjak purba,
betapa bijaksana,
pakai amsal memuja wanita:
Rambutnya mayang mengurai,
alisnya semut beriring,
pipinya pauh dilayang,
hidung bagaikan dasun tunggal,
bibirnya delima merekah,
dagu bagaikan lebah bergantung,
suaranya buluh perindu,
betisnya bagai perut padi,
………
Dari ubun-ubun sampai ke tumit,
jasad wanita dipuja, indah dipandang mata;
berbahagialah umat
yang tahu menikmati kejelitaan wanita.
Bimasakti ikut bersaksi,
ada manusia keparat di bumi,
menghisap kaum melarat,
kecantikan wanita jadi dagangan,
buat hiburan sumber laba,
diperdagangkan tenaga murah,
dieksor jadi tekawe,
alat hiburan pemuas nafsu,
wanita korban penghisapan.
Bimasakti menyaksikan,
Nusantara dilanda keedanan,
ada penguasa bagaikan setan kesurupan,
tak obah hewan-hewan jantan berkeliaran,
memandang wanita,
tidak berdaya
menahan nafsu berahi,
dirinya yang tak beriman,
menghina wanita perusak iman.
mengumbar fatwa main kuasa,
mencabut kebebasan berpakaian,
wanita dipaksa berselubung karung,
kembali ke zaman jahiliyah.
Bimasakti menjadi saksi,
semenjak purba,
manusia memuja wanita,
dipatungkan Venus – Aphrodite –
Dewi Percintaan dan Kecantikan,
Leonardo da Vinci melukis Mona Lisa,
Dibangun Taj Mahal yang menakjubkan,
makam pujaan bagi permaisuri tercinta,
sejarah mencatat Cleopatra perkasa pada zamannya,
Ratu dinasti Ptolomeuz,
sejarah Tiongkok mengenal Ratu Wu Zetian,
turunan pedagang kayu,
yang jelita lagi cerdas,
naik singgasana dan berkuasa,
dalam kemaharajaan terkemuka dinasti Tang;
Di zaman modern sejarah mengenal Clara Zetkin,
dan Dolores Ibarruri tokoh pejuang wanita demi kebebasan,
betapa jaya wanita mengukir sejarah !
Rahmat kuasa alam raya,
dalam kandungan Sang Wanita,
hidup-baru berkecambah,
tumbuh menjadi jabang bayi,
dari tumpahan darah wanita,
Sang Ibu merintih perih, menjerit sakit,
tiada taranya,
hingga sorak bayi menguak kandungan,
tanda lahirnya manusia-baru,
berkat kandungan sembilan bulan,
dari Ibunda – Sang Wanita -- !
Betapa perkasa serta mulia,
Wanita di alam raya,
tempat semaian,
tempat jadian manusia,
dengan jeritan kesakitan
Bunda melahirkan,
manusia-baru pelanjut kehidupan.
Kejelitaan dan Keperkasaan Wanita,
rahmat alam semesta,
tercipta
demi kehidupan dan kebahagiaan manusia.
Manusia yang berkemanusiaan,
manusia yang beradab,
tetap setia,
menjunjung tinggi Ibunda – Sang Wanita -- !
****
Dari: JELITA SENANDUNG HIDUP, Kumpulan Puisi Nurdiana,
Terbitan ULTIMUS dan Lembaga Sastra Pembebasan, dengan sedikit perbaikan.--
Bungarampai ini berisi tulisan-tulisan, baik yang sudah diterbitkan dalam bentuk buku, mau pun yang belum atau tidak dibukukan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2009
(110)
-
▼
Oktober
(109)
- TERJEMAHAN
- TERJEMAHAN
- TERJEMAHAN
- TERJEMAHAN
- TERJEMAHAN
- TERJEMAHAN
- TERJEMAHAN
- TERJEMAHAN
- EKONOMI DUNIA
- EKONOMI DUNIA
- RESENSI BUKU
- KUMPULAN SAJAK
- KUMPULAN SAJAK
- KUMPULAN SAJAK
- KUMPULAN SAJAK
- KUMPULAN SAJAK
- RESENSI BUKU
- RESENSI BUKU
- RESENSI BUKU
- RESENSI BUKU
- RESENSI BUKU
- CATATAN FILSAFAT
- CATATAN FILSAFAT
- CATATAN FILSAFAT
- CATATAN FILSAFAT
- CATATAN FILSAFAT
- CATATAN FILSAFAT
- CATATAN FILSAFAT
- CATATAN FILSAFAT
- CATATAN FIKSAFAT
- CATATAN FILSAFAT
- CATATAN FILSAFAT
- CATATAN FILSAFAT
- PERISTIWA MADIUN, Realisasi Doktrin Truman Di Asia
- PERISTIWA MADIUN, Realisasi Doktrin Truman Di Asia
- PERISTIWA MADIUN, Realisasi Doktrin Truman Di Asia
- PERISTIWA MADIUN, Realisasi Doktrin Truman Di Asia
- PERISTIWA MADIUN, Realisasi Doktrin Truman Di Asia
- PERISTIWA MADIUN, Realisasi Doktrin Truman Di Asia
- PERISTIWA MADIUN, Realisasi Doktrin Truman Di Asia
- PERISTIWA MADIUN, Realisasi Doktrin Truman Di Asia
- PERISTIWA MADIUN, Realisasi Doktrin Truman Di Asia
- PERISTIWA MADIUN, Realisasi Doktrin Truman Di Asia
- PERISTIWA MADIUN, Realisasi Doktrin Truman Di Asia
- PERISTIWA MADIUN, Realisasi Doktrin Truman Di Asia
- PERISTIWA MADIUN, Realisasi Doktrin Truman Di Asia
- PERISTIWA MADIUN, Realisasi Doktrin Truman Di Asia
- PERISTIWA MADIUN, Realisasi Doktrin Truman Di Asia
- PERISTIWA MADIUN, Realisasi Doktrin Truman Di SIA
- PERISTIWA MADIUN, Realisasi Doktrin Truman Di Asia
- PERISTIWA MADIUN, Realisasi Doktrin Truman Di Asia
- PERISTIWA MADIUN,Realisasi Doktrin Truman Di Asia
- PERISTIWA MADIUN, Rralisasi Doktrin Truman Di Asia
- PERISTIWA MADIUN, Realisasi Doktrin Truman Di Asia
- PERISTIWA MADIUN, Realisasi Doktrin Truman Di Asia
- PERISTIWA MADIUN, Realisasi Doktrin Di Asia
- PERISTIWA MADIUN, Realisasi Doktrin Truman Di Asia
- PERISTIWA MADIUN, Realisasi Doktrin Truman Di Asia
- PERISTIWA MADIUN Realisasi Doktrin Truman Di Asia
- KUMPULAN SAJAK
- KUMPULAN SAJAK
- KUMPULAN SAJAK
- KUMPULAN SAJAK
- KUMPULAN SAJAK
- KUMPULAN SAJAK
- KUMPULAN SAJAK
- KUMPULAN SAJAK
- KUMPULAN SAJAK
- KUMPULAN SAJAK
- KUMPULAN SAJAK
- KUMPULAN SAJAK
- KUMPULAN SAJAK
- KUMPULAN SAJAK
- KUMPULAN SAJAK
- KUMPULAN SAJAK
- KUMPULAN SAJAK
- KUMPULAN SAJAK
- KUMPULAN SAJAK
- KUMPULAN SAJAK
- KUMPULAN SAJAK
- KUMPULAN SAJAK
- KUMPULAN SAJAK
- KUMPULAN SAJAK
- KUMPULAN SAJAK
- KUMPULAN SAJAK
- KUMPULAN SAJAK
- KUMPULAN SAJAK
- KUMPULAN SAJAK
- KUMPULAN SAJAK
- KUMPULAN SAJAK
- KUMPULAN SAJAK
- KUMPULAN SAJAK
- KUMPULAN SAJAK
- KUMPULAN SAJAK
- KUMPULAN SAJAK
- KUMPULAN SAJAK
- KUMPULAN SAJAK
- KUMPULAN SAJAK
- KUMPULAN SAJAK
- KUMPULAN SAJAK
-
▼
Oktober
(109)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar