Bungarampai ini berisi tulisan-tulisan, baik yang sudah diterbitkan dalam bentuk buku, mau pun yang belum atau tidak dibukukan.

15 Oktober 2009

KUMPULAN SAJAK

Nurdiana:


SAMA-SAMA SENANTIASA

Menyambut sajak Kohar Ibrahim:
Musim Berganti Hatiku Senantiasa.


I

Di bumi raya indah jelita,
musim berganti berobah zaman,
tiada salju khatulistiwa,
hanya bergilir kemarau hujan.

Kering kemarau memanggang huma,
banjir meluap hujan melanda,
tiada bidadari atau malaikat,
juru-selamat membela umat.

Di negeri subur lumbung padi,
busung lapar mengancam bayi,
alam kaya minyak dan bara,
ke kantong bedebah mengalir laba.

Di metropolitan gemerlapan,
berkeliaran penganggur glandangan,
malang wanita pedesaan,
adu untung ke mancanegara.

Berapa saja sudah tercatat,
pergi sehat pulangnya mayat,
diperas disiksa diperkosa,
tekawe dipuja pahlawan deviza.


II

Setengah abad yang kita catat,
dunia berobah dahsyat,
Tembok Berlin terban brantakan,
di Barat terkulai Panji Merah.

Nusantara bersimbah darah,
nyaris habis kaum merah,
Washington, London, Tokio dan Bonn,
bersorak sorai bergendang paha.


III

Bung Abe;*)

Kita tak gundah alam berobah,
tidak ngeri musim berganti,
puting beliung mengharu jagat,
kaum kiri nyaris terbasmi.

Raksasa tua sempat berjaya,
perwira antek pegang kuasa,
darah tumpah gelimang airmata,
betapa sengsara melanda bangsa.

Di kala Persada dibenam kelam,
di Timur terbit mentari pagi,
Naga bangun angkat kepala,
kumandangkan lantang tak terhalang:

Bangunlah kaum yang terhina !
Bangunlah kaum yang lapar !
panji merah berkibar jaya,
Dunia tengah berganti rupa.


IV


SAMA-SAMA SENANTIASA,
kita sadar dan tahu benar,
tidak salah bunda mengandung,
bukan badan yang buruk pinta.

Bukan amanat Sang Mahadewa,
mala petaka menimpa dunia,
sengsara umat Nusantara,
ulah perangai sang penguasa.

SAMA-SAMA SENANTIASA,
kita sayang kampung halaman,
SAMA-SAMA SENANTIASA.
kita cinta tanah Persada.

Yang mulut dirajut ditutup mata,
kini muntahkan empedu nestapa,
menyeruak gelita kelam,
demi membangkit batang terendam.

SAMA-SAMA SENANTIASA:

Inginkan negeri makmur sentosa.
inginkan bangsa hidup bahagia,
inginkan tegak kebebasan,
inginkan tegak kebenaran,
inginkan tegak keadilan
inginkan tegak kemanusiaan !!!


5 Juli 2008.


Keterangan: *) Panggilan akrab untuk Bung Kohar Ibrahim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog