Bungarampai ini berisi tulisan-tulisan, baik yang sudah diterbitkan dalam bentuk buku, mau pun yang belum atau tidak dibukukan.

15 Oktober 2009

KUMPULAN SAJAK

NURDIANA:

PAK UCUP *)

Berulang tahun
15 Juli 1928-15 Juli 2008.




Berhembus arus khatulistiwa,
berarak awan dari Selatan,
bawa berita sukacita,
mengandung hangat penuh harapan,
sejuk nyaman bagaikan embun,
kabar PAK UCUP berulang tahun.


Berbahagia sungguh,
kenyam usia delapan puluh.
Di zaman Du Fu,
tak banyak yang capai tujuhpuluh.**)

Hidup Pak UCUP
bukan bertata taburan bunga,
bukan nyaman belaian rayuan;
penuh petaka onak dan duri,
hidup kenyang makan garam.

Di kala Nusantara
tenggelam terbenam dalam kelam,
tiran bedebah berkuasa,
Nusa terendam bersimbah darah,
bersama sahabat tak berdosa,
Pak UCUP dicengkeram dalam penjara.

Dan jutaan umat disiksa,
dikurung, dipenggal kepala,
laksaan belasan-tahun di pembuangan,
Nusantara jadi neraka dunia,
Pak UCUP tangguh tak tergoyahkan,
bela Bung Karno melawan orba;
di gunung curam bagai cemara menahan topan,
di taman bunga bagai melati penyebar wangi,
di samudera raya bagai elang laut menerjang prahara,
di laut lepas bagai bahtera perkasa menantang gelombang,
di malam kelam bak mercu suar,
suluh penunjuk arah,
dilanda badai runduk tak tumbang,
Pak UCUP pengibar panji
perlawanan.

Di kala mulut umat dirajut,
telinga disumbat mata diikat,
bangsa dilanda pembodohan jahiliyah;
HASTA MITRA buka suara,
terbitkan karya Pramudya,
berkumandang lantang melawan tiran,
sebarkan ilmu lawan pembodohan,
membuka mata fikiran umat,
melawan durjana penguasa orba.


Di kala mayapada didera raksasa tua,
kaum kiri di banyak negeri nyaris dibasmi,
rahasia raksasa diungkap HASTA MITRA,
mata umat jadi terbuka,
Pak UCUP berjasa,
telanjangi raksasa tua.


Bangga bangsa
punya pejuang,
tangguh tak tunduk pada durjana,
setia berlawan membela kebenaran
tegakkan keadilan,
demi kemanusiaan !!!



13 Juli 2008.


Keterangan:

*) Pak UCUP, panggilan akrab bagi Joesoef Isak.
**) Du Fu (678-907 Masehi), penyair terkenal Tiongkok, Dinasti Tang;
ungkapan ini terdapat dalam testamen Ho Chi Minh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog