Bungarampai ini berisi tulisan-tulisan, baik yang sudah diterbitkan dalam bentuk buku, mau pun yang belum atau tidak dibukukan.

19 Oktober 2009

PERISTIWA MADIUN, Realisasi Doktrin Truman Di Asia

XI. PERANG VIETNAM (VIII)

Perang Vietnam Gagal Membasmi Kaum Komunis Indocina.

1 Agustus 1969 Presiden Nixon mengumumkan rencana mulai menarik pasukan Amerika dari Vietnam.Tapi pemboman atas Vietnam Utara tetap dilancarkan. Dalam tahun 1969 sebanyak 1.000.000 ton TNT munisi telah dipakai di medan pertempuran Vietnam Selatan, 500.000 ton peluru ditembakkan di Vietnam Utara dan Kamboja. April 1970, Nixon mengumumkan bahwa beberapa ratus pasukan Amerika memimpin 20.000 ribu pasukan Vietnam Selatan melintasi tapal batas kamboja, mencari markas besar komunis Vietnam Selatan. Dia mengatakan, "Dengan membuka kartu diatas meja, tapi jika kita tidak mampu menghadapi peperangan ini, maka sebagai satu negara terkuat di dunia bisa menjadi bagaikan raksasa yang malang tak ketulungan, totaliterisme dan anarkisme akan mengancam negara-negara bebas dan sistim liberalisme di seluruh dunia …., maka negara-negara lain akan merasa, bahwa Amerika adalah tak dapat jadi andalan". Ini berarti, bahwa Pemerintah Nixon sekali lagi tetap mempertahankan dan memperluas usaha berperang. Memang, bukan hanya Kamboja, Laos pun mendapat serangan Amerika.
Dahsyatnya serangan-serangan Amerika, dilukiskan Harian Perancis Le Monde tanggal 20 Juli 1970 sebagai berikut: Jumlah bom dan tembakan meriam yang telah dipergunakan Amerika Serikat dalam Perang Vietnam dari tahun 1965 sampai bulan Mei 1970 adalah sebagai berikut: Bom yang dijatuhkan pada tahun 1965, 315.000 ton; 1966, 512.000 ton; 1967, 932.763 ton; 1968, 1.431.654 ton; 1969, 1.387.000 ton; sampai Mei 1970, 594.191 ton. Jumlahnya 5.172.608 ton. Tembakan meriam: 5.155.700 ton dari 1 Januari 1968 sampai 31 Mei 1970, tidak terhitung tembakan dari Angkatan Laut. Jumlah daya-ledak bom dan tembakan meriam yang menghantam Vietnam dan Laos selama periode ini adalah sama dengan 500 bom atom yang dijatuhkan Amerika di Hiroshima pada tahun 1945, yang mempunyai daya-ledak 20 kiloton tiap bom. Dalam tahun 1970 saja, setiap bulan pasukan Amerika memuntahkan bom dan peluru dengan daya-ledak sebesar sebelas bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima.

April 1971, sesudah 9 bulan melakukan serangan terhadap Laos, walaupun mengerahkan Angkatan Darat Vietnam Selatan yang diikuti serangan-serangan udara dan serangan meriam jarak jauh, tujuan untuk menghancurkan kekuatan pusat Front Pembebasan Vietnam Selatan tidak tercapai. Pemerintah Nixon kian memperhebat peperangan. Dikerahkan 5 kapal induk dan 200 lebih pesawat bomber B-52. Dari bulan Mei sampai Oktober 1972 sudah dilakukan 41.500 penerbangan serangan udara terhadap Vietnam Utara. "Vietnamisasi" peperangan telah menyebabkan berkurangnya jumlah korban prajurit Amerika. Walaupun demikian, selama 3 tahun pelaksanaan politik "Vietnamisasi", terdapat 20.000 orang prajurit Amerika yang korban dimedan perang Vietnam. Kissinger mengatakan: "Masalah Vietnam adalah satu tragedi. Amerika sesungguhnya tidak seharusnya masuk menyerbu. Karena sudah masuk menyerbu, sebagai satu negara besar, maka tak bisa begitu saja keluar mundur, tapi harus menempuh cara yang terhormat".
Maka perundingan perdamaian Paris yang sudah dimulai 13 Mei 1968 antara Konsul Harriman dan Wakil-wakil Republik Demokratis Vietnam dilanjutkan. Dengan perundingan-perundingan ini Perang Vietnam memasuki tahap baru. 8 Mei 1969 fihak Vietnam Utara tampil dalam perundingan dengan 10 fasal usul perdamaian, yang intinya menuntut tanpa syarat penarikan mundur pasukan Amerika dari Vietnam. Di medan perang, pasukan Vietnam kian mendapat kemenangan yang gemilang. Sejak 5 Agustus 1964 sampai Desember 1971 telah berhasil menembak jatuh 3427 pesawat terbang Amerika.

14 Mei 1969 Nixon mengumumkan dalam pedato didepan televisi mengenai 8 fasal usul perdamaian. 7 September 1969 Kissinger bertemu dengan Wakil Republik Demokrasi Vietnam Xuan Thuy dalam perundingan.
Oktober 1970 Nixon mengajukan rencana baru untuk perundingan. Dua tahun kemudian, Oktober 1972 perundingan memasuki tahap baru. Bagi Nixon, penyelesaian Perang Vietnam melalui perundingan mempunyai arti penting, karena akan berlangsungnya Pemilihan Presiden. Awal tahun 1972, dengan kunjungan Nixon ke Beijing, Amerika Serikat menormalisasi hubungan dengan Republik Rakyat Tiongkok. Penyelesaian perundingan mengenai Perang Vietnam mempunyai arti sangat penting bagi Amerika Serikat. Dengan demikian, the policy of containment -- politik pembendungan komunisme -- yang dikobarkan Amerika Serikat semenjak usainya Perang Dunia kedua mengalami kegagalan di Asia Tenggara.

25 Februari 1971 Nixon mengumumkan politik "Vietnamisasi"nya yang kemudian dikenal sebagai "doktrin Nixon" di Indocina. Dari "Vietnamisasi" buat Perang Vietnam, berkembang jadi "Khmerisasi" buat Kamboja dan "Laosisasi" buat menghadapi Laos. Melvin Laird menyatakan, bahwa Vietnamisasi berarti modernisasi angkatan bersenjata Vietnam Selatan, Vietnam lebih bertanggungjawab atas kekuatan bersenjatanya dan berarti penyerahan kekuasaan dan tanggungjawab seluruhnya pada Vietnam mengenai semua aspek peperangan, mengatur semua soal mereka sendiri, membangun pemerintah yang lebih kokoh, ekonomi yang lebih kuat, militer lebih kuat, polisi lebih kuat untuk sekuriti dalam negeri. Amerika ingin mengokohkan tokoh baru untuk mengendalikan pemerintah Vietnam Selatan. Nixon menjatuhkan pilihannya pada Nguyen Van Thieu. Berbeda dengan penggantian-penggantian Pemerintah sebelum ini yang berlangsung liwat berbagai coup d'etat, kini ditempuh jalan "pemilihan demokratis". .Maka di tahun 1971 dilangsungkan pemilihan umum untuk Presiden dan Majelis Nasional Vietnam Selatan Nixon menilai Nguyen Van Thieu sebagai salah seorang dari empat atau lima pemimpin Asia. Tapi suasana anti-Amerika kian meningkat di Saigon yang berwujud dalam kegiatan anti-Thieu. Karena itu Nguyen Van Thieu merasa perlu menempuh cara menggunakan tekanan-tekanan untuk bisa menjamin kemenangannya dalam pemilhan. Gedung Putih pun memberi tekanan terhadap siapa saja yang mau mengadakan perlawanan terhadap Nguyen Van Thieu. Oleh karena itu, dua calon Presiden lainnya yang mau bersaing dalam pemilihan, yaitu Nguyen Cao Ky dan Duong Van Minh mengundurkan diri.. Perpecahan di kalangan elite pengusa Vietnam Selatan kian menjadi-jadi. Suasana anti-Amerika juga jadi meningkat dengan ketidak puasan massa terhadap Pemerintah Nguyen Van Thieu yang mengekor pada Amerika Serikat. Amerika memperkuat pasukan Pemerintah Nguyen Van Thieu. Sampai tahun 1971 Amerika memberi 910.000 senjata infantri, 45.000 kendaraan bermotor, 776 helikopter dan pesawat terbang, 45.000 peralatan radio, 2100 senjata berat dan tank, 940 kapal. Beberapa lusin pangkalan Angkatan Laut juga diserahkan. Dengan demikian Pemerintahan Thieu memiliki salah satu angkatan laut dan angkatan udara terkuat diantara delapan negara kuat di "dunia bebas". Angkatan daratnya adalah yang terkuat di Asia Tenggara. Yang dicapai ini dianggap sebagai suksesnya pelaksanaan "dokrin Nixon", yaitu terjadinya Vietnamisasi.

6 Oktober 1972, dua bulan sebelum pemilihan Presiden Amerika, dalam konferensi pers di Gedung Putih, Kissinger mengumumkan bahwa peperangan yang sudah berlangsung lebih dari 10 tahun di Vietnam akan segera berakhir. November 1972 Amerika memberi bantuan material bagi pasukan Vietnam Selatan. Angkatan Daratnya menjadi bertambah kuat, Angkatan Udaranya sampai memiliki 2000 pesawat terbang, hingga menjadi Angkatan Udara terbesar nomor empat di dunia. Richard Nixon menang dalam Pemilihan Presiden. Inilah kemenangannya yang paling gemilang dalam sejarah kehidupan politiknya.

20 November 1972 perundingan Paris buntu lagi. Nixon memutuskan untuk memberi tekanan dengan serangan pemboman pakai bomber B-52 lagi atas daerah Vietnam Utara. Pemboman dilakukan beberapa hari sebelum hari Natal. Sahabat-sahabat Amerika di luar Amerika mengkritik pemboman ini, hingga menyebut Nixon bagaikan "orang gila". Penyerangan di Vietnam itu dinyatakan sebagai "perang mata gelap". Menghadapi tekanan yang demikian besar, Nixon terpaksa menghentikan pemboman selama 24 jam untuk Hari Natal; dan memutuskan mulai tanggal 29 Desember 1972 menghentikan pemboman untuk sementara.

Di Paris, Dr Kissinger berunding dengan delegasi Republik Demokratis Vietnam. Dia mengemukakan dan meminta agar RDV jangan memperbesar kekuatan di Vietnam Selatan, dan supaya mengakui Pemerintah Sah Vietnam Selatan. Jika persetujuan perletakan senjata tidak tercapai, Amerika masih siap untuk mengirim pasukan buat meneruskan Perang Vietnam. Delegasi RDV menyatakan setuju. 15 November 1972 Amerika menyatakan secara menyeluruh menghentikan pemboman dan serangan atas Vietnam Utara.

23 Januari 1973 tercapai persetujuan. Nixon mengumumkan dalam pedato televisinya bahwa di Paris telah tercapai persetujuan. Penghentian tembak menembak akan dimulai 27 Januari 1973. 27 Januari 1973 di Paris ditandatanganilah "Persetujuan Pemulihan Perdamaian di Vietnam dan Kamboja". Dalam persetujuan itu antara lain dinyatakan, bahwa Amerika Serikat dan negara-negara lainnya yang telah menandatangani Persetujuan Jenewa 1954 mengenai masalah Vietnam mengakui kemerdekaan dan kedaulatan serta kesatuan Vietnam; Amerika Serikat mengakui kewajibannya untuk dalam tempo 60 hari sesudah penandatanganan persetujuan ini untuk menarik mundur seluruh pasukannya dan pasukan-pasukan negara sekutunya yang lain dari Vietnam; tidak lagi meneruskan campur tangan militer dan tidak mencampuri lagi masalah dalam negeri Vietnam Selatan; menjamin kedaulatan rakyat Vietnam Selatan ....... didirikan sebuah Komisi Internasional Pengawasan Penghentian Tembak Menembak yang terdiri dari wakil-wakil Kanada, Hongaria, Indonesia dan Polandia.

27 Januari 1973 tengah malam, penghentian tembak menembak dimulai. Maka berakhirlah peperangan terpanjang yang dilakukan Amerika Serikat dalam sejarah, yang memakan waktu 12 tahun 26 hari. Dalam perang ini Amerika telah menjatuhkan bom dan melepaskan tembakan meriam dengan daya-ledak melebihi dari 500 bom atom yang telah dijatuhkan di Hiroshima pada tahun 1945, telah mengeluarkan 136 milyar dollar Amerika dan mengorbankan 46.000 jiwa Amerika. Telah merekayasa atau mendukung berbagai macam coup d'etat untuk mendirikan pemerintah yang anti-komunis di Vietnam, Kamboja dan Laos. Dengan perang yang demikian dahsyatnya, Amerika Serikat gagal membasmi kaum komunis Vietnam. April 1975 Republik Demokratis Vietnam yang dipimpin oleh Partai Komunis Vietnam membebaskan Vietnam Selatan. Terwujudlah penyatuan seluruh Vietnam.

Berakhirnya Perang Vietnam adalah manifestasi kegagalan pelaksanaan the policy of containment -- strategi anti-komunis Amerika Serikat -- dalam PERANG DINGIN di Asia Tenggara. Dibawah pimpinan Partai Komunis Vietnam -- yang semula Partai Laodong Vietnam --, Rakyat Vietnam bersatu padu menyatukan tanahair, membela kemerdekaan dan kedaulatan nasional. Perjuangan adil rakyat Vietnam telah mendapat simpati dan solidaritas rakyat cinta damai dan cinta kemerdekaan sedunia.


*****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog