Bungarampai ini berisi tulisan-tulisan, baik yang sudah diterbitkan dalam bentuk buku, mau pun yang belum atau tidak dibukukan.

20 Oktober 2009

PERISTIWA MADIUN, Realisasi Doktrin Truman Di Asia

X. PERANG KOREA (III)

Pakai Panji PBB, Pasukan Amerika Masuk Korea.

30 Juni 1950, Mac Arthur memberi laporan ke Pentagon. Dikemukakannya kekalahan-kekalahan pasukan Korea Selatan. Dan dinyatakannya, bahwa tanpa angkatan darat adalah sulit "memainkan peranan" Angkatan Laut dan Angkatan Udara. Dia meminta untuk diperbolehkan menggunakan dua divisi pasukan yang ada di Jepang untuk menahan serangan Korea Utara pada tingkat permulaan. Pada hari itu juga, Truman melangsungkan sidang Dewan Pertahanan Nasional. Dibicarakan masalah menggunakan pasukan Chiang Kaishek Tak ada masalah mengenai penggunaan dua divisi pasukan yang ada di Jepang Akhirnya Truman mengumumkan, bahwa dia akan memberi kekuasaan penuh kepada Jenderal Mac Arthur sebagai Panglima pasukan Amerika Serikat di Timur Jauh untuk menggunakan pasukan yang dibawah komandonya di medan perang Korea. Juga diperintahkan untuk memblokade pantai Korea Utara dan membom objek-objek militernya yang penting.
Tapi Mac Arthur tidak puas. Dia ingin mengobarkan perang hingga diperluasnya daerah yang "kena agresi komunisme". Dia meminta Washington supaya terus menerus menambah pesawat tempur, peralatan militer dan pasukan. Dia mau mengobarkan perang agar berkembang sampai seperti yang dimaksudkannya.
Dalam pada itu, Inggeris, Australia, Kanada dan Belanda ,-- semuanya adalah anggota NATO -- ikut akan mengerahkan kekuatan pasukannya mendukung Amerika Serikat dalam Perang di Korea. Dengan demikian, Perang Korea telah berselubung warna internasional.
Kemudian, Kementerian-Kementerian Luarnegeri dan Pertahanan Amerika Serikat mengusulkan agar meminta PBB mendirikan sebuah Markas Komando di Korea, dengan panglimanya seorang Amerika dan menggunakan panji-panji PBB dalam melakukan operasi.

7 Juli 1950 Inggeris dan Perancis mendukung usul ini. 8 Juli 1950, Truman mengangkat Jenderal Mac Arthur menjadi Panglima Pasukan PBB di Korea.
Dari sidang-sidang Dewan Keamanan PBB tanggal 25, 27 Juni dan 7 Juli 1950, sesuai dengan keinginan Amerika Serikat, telah diambil putusan yang berisikan seruan pada para anggota PBB untuk memberi bantuan militer dan lain-lainnya demi melawan pasukan Korea Utara, dibentuknya Markas Komando pasukan PBB dengan panglimanya seorang Amerika, pasukan ini menggunakan panji-panji PBB dalam kegiatannya melakukan operasi militer, pasukan Sekutu PBB ini harus melapor ke Dewan Keamanan PBB mengenai kegiatannya. Maka Markas Komando pasukan Amerika Serikat di Timur Jauh berobah menjadi "Markas Komando Pasukan Sekutu" dengan Jenderal Mac Arthur jadi panglimanya. Dalam praktek, pasukan yang dikomandoinya ini telah bertindak dengan panji-panji PBB, tapi tak dikomandoi oleh PBB. Dengan demikian, tindakan perang yang dilakukan Amerika di Korea telah berlangsung atas nama PBB. Perang dalam negeri di Korea telah berobah menjadi bersifat internasional.
Mac Arthur mempunyai kekuasaan begitu besar, tak tergantung pada perintah Washington. Ketika Washington membatasi daerah operasinya hanyalah di Selatan garis lintang 38 derajat, Mac Arthur sudah memerintahkan pemboman atas ibukota Korea Utara, Pyongyang. Memang kekuasaan Mac Arthur sangat besar. Bukan hanya memegang komando pasukan Amerika Serikat di Timur Jauh, bahkan di Jepang dia menjabat kedudukan sebagai Kepala Negara, karena para perwakilan negara asing bukan menyerahkan surat-surat kepercayaan mereka kepada Kaisar Jepang, tapi kepada Mac Arthur. Keadaan ini mendatangkan masalah pada pemegang kekuasaan di Washington. 30 Juni 1950, Truman sekali lagi memberi perintah pada Mac Arthur yang memberinya hak bertindak sebagaimana yang telah dilakukannya.

Dalam tempo enam hari, dari 25 sampai dan dengan 30 Juni 1950, Amerika Serikat sudah melakukan tiga langkah besar dalam Perang Korea:
1. Melakukan serangan udara atas pasukan rakyat Korea Utara, mendukung pasukan Syng Man Rhee.
2. Melakukan serangan udara atas daerah Korea Utara,
3. Ikut mengerahkan pasukan Angkatan Darat dalam Perang Korea.

2 Juli 1950, Mac Arthur mengirim tilgram ke pada Gabungan Kepala Staf, minta tambahan bantuan pasukan, termasuk 700 pesawat tempur. 4 Juli 1950 Mac Arthur menilgram lagi ke Washington, meminta Divisi II Infantri, Brigade Khusus ke II Genie serta Resimen ke-82 Divisi Paratroop yang akan dikerahkannya dari 20 Juli sampai 10 Agustus, untuk merubah medan perang Korea.

7 Juli Kim Il Sung mengeluarkan perintah untuk melakukan serangan besar-besaran. Pada hari yang sama, Truman mengeluarkan perintah mobilisasi seluruh negeri. Ini membangkitkan suasana persiapan menghadapi perang. Kementerian Pertahanan memerintahkan penerimaan prajurit sebanyak 50.000 dalam bulan September, 50.000 bulan Oktober dan 70.000 dalam bulan November. Angkatan Laut menerima 47.000 prajurit. Amerika dilanda mobilisasi pendaftaran prajurit untuk persiapan perang.

9 Juli 1950 pasukan Amerika menghadapi serangan umum Korea Utara. Mac Arthur mengajukan lagi permintaan ke Washington: “Pertempuran di Korea sangat berat….. pasulan Korea Utara punya kemampuan perang mobil sangat baik. Kwalitas infantrinya juga baik. Pasukan Korea Utara selanjutnya mungkin akan maju menyerang dengan menggunakan senjata dan tekhnologi Uni Soviet serta menggunakan strategi dan taktik berperang Tiongkok …Saya minta dengan sangat 4 divisi yang digabungkan. Situasi sedang berkembang ke arah perluasan medan perang". (Quan Qiu Chu Ji 1997: 48)
Kepala Gabungan Kepala-Kepala Staf memutuskan untuk menggunakan pasukan-pasukan cadangan. Dari 25 Juni sampai 25 Juli 1950 Amerika sudah mengerahkan 90.000 prajurit dari 140.000 pasukan cadangan. 22 Juli 1950 jumlah pasukan Amerika Serikat yang masuk Korea sudah mencapai setara dengan pasukan Korea Utara, yaitu 100.000 orang. Gabungan pasukan ke VIII Amerika Serikat menempatkan 3 divisinya di garis pertama, termasuk Divisi I pasukan kavaleri, Divisi-Divisi ke 24 dan ke 25 infantri. Divisi ke I kavaleri itu adalah pasukan elite yang dalam sejarah Amerika mencatat nama gemilang. Disamping itu terdapat 2000 orang marine Angkatan Laut Amerika Serikat. Dan akan ditambah dengan pasukan Inggeris.

2 Juli 1950 Mac Arthur mengirim tilgram kepada Sidang Gabungan Kepala Staf, minta tambahan bantuan pasukan, termasuk permintaan 700 pesawat tempur. 4 Juli 1950 Mac Arthur menilgram lagi ke Washington, meminta Divisi II Infantri, Brigade khusus ke II Genie serta Resimen ke 82 Divisi Paratroop yang akan dikerahkannya dari 20 Juli sampai 10 Agustus, untuk merobah medan perang Korea.
7 Juli 1950 Kim Il Sung mengeluarkan perintah untuk melakukan serangan. 9 Juli 1950 pasukan Amerika Serikat menghadapi serangan umum Korea Utara. Mac Arthur mengajukan permintaan lagi ke Washington, dengan menyuatakan: "Pertempuran di Korea sangat hebat…. Pasukan Korea Utara punya kemampuan perang mobil yang sangat baik. Kwalitas infantrinya juga baik. Pasukan Korea Utara selanjutnya mungkin akan maju menyerang dengan menggunakan senjata dan tekhnik Uni Soviet, serta strategi dan taktik berperang Tiongkok. … Saya meminta dengan sangat, agar dikirim 4 divisi yang digabungkan. Situasi sedang berkembang ke arah perluasan medan perang". (Quan Qiu Chu Ji 1997: 27-48).Kepala Gabungan Kepala Staf Amerika memutuskan untuk menggunakan pasukan cadangan. Dari 25 Juni sampai 25 Juli 1950 sudah dikerahkan 90.000 prajurit dari 140.000 pasukan cadangan.

7 Juli 1950 Truman mengumumkan perintah untuk melakukan penerimaan prajurit secara nasional. Kementerian Pertahanan memerintahkan penerimaan prajurit sebanyak 50.000 orang dalam bulan September, 50.000 dalam bulan Oktober, 70.000 dalam bulan November. Angkatan Laut menerima 47.000 prajurit baru. Ini pun belum mencukupi untuk Perang Korea.

Menghadapi perkembangan Perang Korea, Truman memerintahkan Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal (Cleans) dan Kepala Staf Angkatan Udara, Jenderal Van den Berg berangkat ke Tokio. Mac Arthur mengatakan kepada kedua jenderal ini: "Saya akan menahan mereka di Korea Utara. Menghadapi Korea Utara, saya sudah memikirkan satu cara membikin mereka mampus. Manchuria dan Wladiwostok dihubungkan dengan Korea meliwati banyak jembatan dan terowongan. Saya berpendapat, disini cukup hanya digunakan satu bom atom; maka mereka akan membutuhkan waktu enam bulan untuk mereparasinya". Jenderal Cleans bertanya: "Bagaimana kalau ada serangan balas ? … Masih diperlukan berapa banyak pasukan di Korea ?" Mac Arthur menjawab: "Masih diperlukan 3 divisi". (Quan Qiu Chu Ji 1997: 49-50).
Justru pada saat itu pasukan Amerika mengalami kekalahan besar. Divisi ke-24 Gabungan Pasukan ke-VIII Amerika ditumpas. Komandan Divisinya, Jenderal Dean tertawan. Mengenai peristiwa ini Truman mengatakan, bahwa itu adalah "satu halaman gemilang dalam sejarah Angkatan Darat Amerika Serikat". Mac Arthur mengatakan, bahwa pertempuran itu berlangsung dengan gagah berani. Pemerintah Amerika Serikat mengakui bahwa Jenderal Dean gugur dalam pertempuran 16 Februari 1951, dan diberi penghargaan sebagai "pahlawan". Baru diketahui di tahun 1953, ketika berlangsung pertukaran tawanan perang, ternyata Jenderal Dean adalah tertawan. (Quan Qiu Chu Ji 1997: 50)

Sesudah pertempuran besar ini, Syng Man Rhee memindahkan Ibu Kotanya ke Taegu. Terjadi perobahan garis medan pertempuran. Dalam bulan Agustus 1950, kedua belah fihak telah mengerahkan lebih dari 170.000 prajurit dalam pertempuran. Sampai 20 Agustus 1950, pasukan Korea Utara sudah mencapai garis pertahanan Sungai Nakdong, sudah membebaskan lebih dari 90% daerah Korea Selatan dan lebih dari 92% penduduk Korea Selatan. Dalam pertempuran, pasukan Amerika sudah menggunakan roket-roket 89 mm, bom-bom napalm dan senjata-senjata modern pasukan infantri melawan tank-tank T-34. Di samping itu, "pasukan PBB" menggunakan bomber-bomber B-29 dan B-26. Dari 30 Juli sampai 19 September 1950, sudah digunakan sebanyak 1761 ton bom. Pada pokoknya telah menghancurkan industri militer Korea Utara.

29 Agustus 1950, Brigade ke-27 pasukan Inggeris mendarat. 30 Agustus 1950, Divisi bebas ke-V pasukan Amerika mendarat. 10 September 1950 "pasukan PBB" mulai melakukan serangan balas dengan menggunakan pesawat-pesawat tempur, dan tank-tank.


*****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog